Perawatan Berkala Mekanisme Katup
A. Jenis Mekanisme Katup
Mekanisme katup pada engine kendaraan terbagi menjadi :
1. Over Head Valve ( OHV)
Katupnya menggantung di kepala silinder, poros kam terletak di blok silinder bagian samping bawah. Keuntungannya bentuk ruang bakar yang baik, namun kerugiannya adalah banyak komponen/bagian-bagian yang bergerak, berarti kelembaman massa besar sehingga tidak ideal untuk mesin putaran tinggi. Penggunaan konstruksi katup jenis ini ada pada kendaraan lama seperti mesin seri KF (kijang), Mitsubishi Colt T 120 dll. Mekanisme katup model ini terdiri dari : poros nok/kam, valve lifter/mangkok, push rod, rocker arm, katup.
2. Single Over Head Cam shaft (SOHC/OHC)
Pada konstruksi SOHC atau OHC, poros kam berada di kepala silinder dan langsung menggerakkan tuas katup (A) atau tuas ayun katup (B). Keuntungannya sedikit komponen/ bagian-bagian yang bergerak, berarti kelembaman massa kecil, sehingga baik untuk putaran tinggi. Kerugiannya adalah konstruksi motor menjadi tinggi karena ada mekanisme tuas . Mekanisme katup mode ini masih banyak dipakai pada engine sepeda motor. Komponen mekanisme katup Model SOHC terdiri dari : poros nok, rocker arm, katup.
3. Double Over Head Cam Shaft (DOHC)
Konstruksi DOHC memiliki dua kam di kepala silinder, kam langsung menggerakkan mangkok penumbuk katup. Keuntungannya bentuk ruang bakar baik dan susunan katup-katup bentuk V menguntungkan bagi performance atau unjuk kerja mesin. Kelembaman massa paling kecil, sehingga baik untuk motor putaran tinggi. Karena keuntunganya ini, maka mekanisme katup model DOHC paling banyak dipakai pada engine kendaraan model sekarang. Kerugiannya konsrtuksi mesin mahal, mesin lebih berat dan penyetelan celah katup lebih sulit. komponen mekanisme katup Model DOHC : Poros Nok, Valve Lifter/tapet, Katup. Mekanisme katup model ini banyak dikembangkan oleh produsen otomotif dengan dilengkapi valve advance.
4. Mekanisme katup dengan Advance
Akhir akhir ini banyak produsen otomotif yang mengembangkan valve advance, karena dengan mengatur pembukaan katup, tenaga engine bisa bisa ditingkatkan tanpa mengorbankan konsumsi bahan bakar (tetap irit bahan bakar). Masing masing Produsen memberi nama teknologi valve advance dengan nama yang berbeda namun secara umum cara kerjanya hampir sama
a. Honda i-VTec (intelegent Variable Valve Timing and Lift Electronic Control)
Pada saat putaran rendah, katup primer membuka sempurna sedangkan katup sekunder membuka sebagian karena kebutuhan bahan bakar yang sedikit, sedangkan pada saat putaran mesin sedang sampai tinggi, konsumsi bahan bakar naik, maka katup primer dan sekunder akan terkunci dan membuka penuh bersama sama.
b. Daihatsu VVTi dan Dual VVTi (Variable Valve Timing with intelligence)
Model ini dikembangkan oleh Toyota dan Daihatsu. Prinsip kerjanya adalah sebagai berikut :
Pertama, ada ECU yang menghitung ketepatan waktu kinerja katup masuk secara optimal berdasarkan kondisi operasi mesin. Kedua, katup kontrol oli (OCV) yang mengontrol tekanan hidrolik di bawah instruksi ECU. Ketiga, katrol VVTI yang secara terus-menerus mengubah timing katup menggunakan tekanan hidrolik. Sistem VVTI akan akan mengoreksi valve timing atau jalur keluar-masuk bahan bakar dan udara. Pengoreksian ini disesuaikan dengan pijakan pedal gas dan beban yang ditanggung untuk menghasilkan torsi optimal di tiap putaran dan beban mesin. Agar target valve timing senantiasa tepat, maka sensor posisi crankshaft memberikan sinyal yang menjadi respons koreksi. Dengan kata lain VVTi adalah mekanisme katup advance yang mengatur timming pembukaan katup intake berdasarkan putaran mesin. Untuk mekanisme katup Dual VVTi, timming katup yang diatur adalah kedua katup masuk dan katup keluar.
Dual VVTi
1) Celah terlalu besar
a)Penggerak katup berisik (ada suara pukulan-pukulan logam)
b)Bagian penggerak katup bisa patah (pukulan dan kejutan)
c) Waktu pembukaan katup lebih sedikit dari
waktu semestinya d)Tenaga mesin berkurang.
2) Celah terlalu kecil
a)Waktu pembukaan katup lebih lama dari waktu semestinya
b)Over Lap Katup juga lebih lama, kerugian gas baru yang keluar bersama
gas
buang besar. Akibatnya :
putaran Idle kurang stabil (motor bergetar)
3) Tidak ada celah katup
a)Katup tidak menutup dengan sempurna
b)Ada kerugian gas baru yang keluar bersama gas buang, tenaga motor berkurang
Komentar
Posting Komentar