Portofolio 7

Strategi Pembelajaran Kejuruan

 1. Karakteristik pendidikan kejuruan 

Karakteristik pendidikan kejuruan menurut ( Wardiman, 1998)  adalah: 

  • Pendidikan kejuruan diarahkan untuk memasuki lapangan kerja; 
  • Pendidikan kejuruan didasarkan atas demand driven; 
Ilustarasi 1 : siswa dibekali keterampilan yang dibutuhkan oleh DUDIKA
  • Fokus isi pendidikan kejuruan ditekankan pada penguasaan pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-nilai yang dibutuhkan oleh dunia kerja; 
  • Penilaian yang sesungguhnya terhadap kesuksesan peserta didik harus pada hands on atau performa dalam dunia kerja; 
  • Hubungan yang erat dengan dunia kerja merupakan kunci sukses pendidikan kejuruan. Contohnnya : sekolah bekerja sama dengan bengkel resmi suatu merek, kemudian membuka service bersama dengan menggunakan peralatan sekolah. 

Ilustrasi 2 : Kerjasama DUDIKA dengan Sekolah dalam pembelajaran
  • Pendidikan kejuruan yang baik adalah yang responsif dan antisipatif terhadap kemajuan teknologi; 

Ilustrasi 3 : media pembelajaran yang digunakan harus up to date
  • Pendidikan kejuruan lebih ditekankan pada learning by doing dan hands on experience; 
  • Pendidikan kejuruan memerlukan fasilitas yang mutakhir untuk praktik; dan 
  • Pendidikan kejuruan memerlukan biaya investasi dan operasional yang lebih besar dari pada pendidikan umum


Ilustrasi : Media Praktek Up to Date

2. Model pembelajaran yang bisa dikembangkan di SMK

a. Pembelajaran Saintifik

Pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang untuk mengkondisikan agar peserta didik secara aktif mengkonstruk konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan mengamati (untuk mengedintifikasi atau menemukan masalah),merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan mengkomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang ditemukan

Pembelajaran dengan pendekatan saintifik memiliki karakteristik sebagai berikut.

  • Berpusat pada peserta didik.
  • Melibatkan keterampilan proses sains dalam mengonstruksi konsep, hukum atau prinsip.
  • Melibatkan proses-proses kognitif yang potensial dalam merangsang perkembangan intelektual, khususnya keterampilan berpikir tingkat tinggi peserta didik.
  • Dapat mengembangkan karakter peserta didik

Mengacu pada Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013, proses pembelajaran untuk semua jenjang termasuk sekolah menengah kejuruan dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan ilmiah (saintifik). Adapun pendekatan tersebut adalah

a. Mengamati

Dalam proses pembelajaran kegiatan mengamati, peserta didik mendapatkan pengetahuan tentang realitas yang disebut juga pengetahuan faktual

b. Menanya

Bertanya muncul setelah peserta didik melakukan pengamatan sebagai wujud rasa ingin tahu.

c. Mencoba

Mencoba merupakan kegiatan mengumpulkan informasi yang relevan dengan tujuan pembelajaran.

d. Menalar

Kegiatan menalar merupakan kegiatan membangun pengetahuan yang dilakukan oleh peserta didik sendiri

e. Menyajikan

Dalam pembelajaran, kegiatan menyajikan dilakukan setelah kegiatan mengamati, menanya, mencoba, dan menalar dilakukan.


b. Pembelajaran Berbasis proyek

Strategi pembelajaran untuk mencapai kompetensi dalam pembelajaran berbasis proyek adalah menggunakan tugas proyek sebagai sarana utamanya. Karakteristik pembelajaran berbasis proyek :

  • Berhubungan dengan situasi nyata, pembelajaran yang dilakukan berdasarkan tugas dan permasalahan yang berhubungan dengan dunia nyata sesuai dengan bidang keahlian peserta didik.
  • Relevansi praktis, tugas dan permasalahan yang diberikan dalam pembelajaran harus relevan dengan sasaran profesi dan pekerjaan peserta didik.
  • Pendekatan berbasis peserta didik, tema proyek yang dipilih harus menarik dan sesuai kebutuhan peserta didik.
  • Pendekatan berbasis hasil, hasil yang diperoleh bermanfaat dan relevan terhadap profesi peserta didik.
  • Pendekatan berbasis tindakan, peserta didik harus dibawa pada aktivitas spesifik secara bebas dalam level praktik maupun intelektual.
  • Proses belajar yang terintegrasi secara holistik, pembelajaran berbasis proyek mencakup sasaran pembelajaran baik kognitif, afektif, maupun psikomotorik.
  • Self organization, pembelajaran yang menuntut tanggung jawab individu peserta didik.
  • Penerapan kolektif, peserta didik belajar dan bekerja secara kolektif selama proyek.
  • Bersifat lintas disiplin ilmu, penerapan proyek melibatkan beberapa pengetahuan lintas disiplin.

c. Pembelajaran berbasis masalah

Pembelajaran berbasis masalah adalah strategi pembelajaran yang ―menggerakkan peserta didik belajar secara aktif memecahkan masalah yang kompleks dalam situasi realistik. Karakteristik pembelajaran berbasis Masalah :

  • Aktivitas didasarkan pada pertanyaan umum
  • Berpusat pada peserta didik
  • Peserta didik belajar kolaboratif
  • Belajar digerakan oleh kontek masalah
  • Belajar interdisipliner.

d. Pembelajaran berbasis kerja

Pembelajaran berbasis kerja adalah sebagai semua bentuk pembelajaran melalui tempat kerja, apakah berwujud pengalaman kerja

(work experience) atau kerja dalam bimbingan (work shadowing) dalam waktu tertentu.

Karakteristik pembelajaran berbasis kerja

  • Hubungan antara mitra DUDI dengan institusi pendidikan secara umum membangun dan membantu pelajaran.
  • Peserta didik dilibatkan sebagai pekerja.
  • Program dalam pembelajaran berbasis kerja mengikuti apa yang dibutuhkan di tempat kerja dan apa yang dibutuhkan oleh peserta didik
  • Level pendidikan dalam program dibangun setelah peserta didik memiliki kompetensi yang diakui
  • Dalam pembelajaran berbasis kerja, learning project yang dilakukan di tempat kerja, memberikan tantangan untuk memenuhi kebutuhan peserta didik di masa yang akan datang, dan perusahaan itu sendiri


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sistem Audio Video Mobil

SYSTEM KELISTRIKAN BODY