PORTOFOLIO 11
Pendayagunaan Teknologi Informasi (TI) dalam Proses Pembelajaran Vokasi
1. Pengertian Teknologi Informasi
William &
Sawyer (Abdul Kadir
& Terra CH,
2003) mendefinisikan bahwa teknologi informasi merupakan teknologi
yang menggabungkan komputer dengan jalur komunikasi kecepatan
tinggi, yang membawa
data, suara, dan
video. Definisi tersebut menggambarkan bahwa
pada dasarnya terdapat
2 komponen utama
dalam teknologi informasi, yaitu
komputer dan komunikasi.
Menurut Budiana, dkk (2015)
menyatakan bahwa TIK dalam pembelajaran dapat di bagi atas dua peran, yaitu:
- Sebagai media presentasi pembelajaran, misalnya berbentuk animasi atau kartun dan power point;
- Sebagai media pembelajaran mandiri atau e-learning, misalnya pendidik memberikan tugas pada peserta didiknya melalui website. Hal tersebut menjadikan peningkatan motivasi belajar siswa. Di mana siswa dirasang untuk melakukan eksplorasi ilmu pengetahuan yang didapatnya. Fasilitas belajar yang bisa dapatkan siswa melalui E-Learning berupa E-Library, E-Book, Email, Mailling List, News Group, dan lain-lain
2. Pemanfaatan Teknologi Informasi
Menurut Hasrah (2019) menyatakan bahwa pemanfaatan teknologi
informasi dan komunikasi pada proses pembelajaran mempunyai beberapa manfaat
yaitu:
- menambah mutu kegiatan pembelajaran;
- meningkatkan akses pada pembelajaran dan pendidikan;
- mengembangkan pengambaran dari gagasan-gagasan yang bersifat abstrak;
- mempermudah memahami materi pembelajaran yang sedang didalami;
- membuat penampilan dari materi pembelajaran menjadi lebih menarik;
- menjadi penghubung antara materi dengan pembelajaran.
Media pembelajaran berbasis
teknologi informasi dan komunikasi mempunyai kelebihan dan kekurangan jika
dibandingkan dengan penggunaan media pembelajaran lainnya.
3. Kelebihan pemanfaatan media belajar berbasis TIK
Kelebihan pemanfaatan media belajar berbasis TIK bagi peserta didik yaitu:
- Memberikan kemampuan siswa untuk belajar secara mandiri. Notabenennya pada saat melakukan pembelajaran tatap muka secara langsung (offline) banyak proses pembelajaran kelas yang menunjukkan bahwasannya pendidik lebih berperan aktif dari pada peserta didik. saat pendidik menyampaikan materi pembelajaran, maka peserta didik hanya berusaha mendengar dan mencatat atau malah kadangkala peserta didik sibuk dengan kegiatan masing-masing seperti bercanda, tidur dan lain sebagainya. Alhasil ilmu yang disampaikan tidak terserap dan membuang banyak waktu serta tenaga. Dengan adanya media TIK memungkinkan segala informasi dan komunikasi bisa didapatkan dan dilaksanakan dengan cepat dan mudah. Sehingga dalam hal ini pendidik tidak perlu repot menjelaskan secara rinci materi pembelajaran yang dibahas, cukup memberikan tanggung jawab kepada peserta didik untuk melakukan akses atau Browsing melalui laman web maka segala sumber pembelajaran bisa didapatkan secara lengkap dan rinci baik berupa modul, buku elektronik, maupun video pembelajaran. Selain itu dengan tersediannya media pembelajaran berbasis TIK menjadikan peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam meningkatkan potensi dan pengetahuannya dengan berbagai sumber informasi yang didapatkan. Jadi tidak selalu fokus dan bertumpu pada materi pembelajaran yang ada di kelas saja. Peran seorang pendidikbertumpu pada materi pembelajaran yang ada di kelas saja. peran seorang pendidik dalam hal ini hanyalah berusaha menjadi fasilitator yang baik yaitu berusaha mengarahkan dan mendukung peserta didik dalam berproses sesuai dengan kemampuan intelektual serta ketrampilan dalam mengkritisi suatu topik pembelajaran ;
- waktu dan tempat belajar bersifat fleksibel. Artinya segala aktivitas belajar dan pembelajaran bisa dilaksanakan kapanpun, dimanapun, dan bagaimanapun dengan perantara memanfaatkan media elektronik;
- meningkatkan keaktifan dan kreaatifitas siswa dalam mengembangkan pemikirannya. Keberadaan Media TIK berupaya dalam memupuk jiwa aktif, terampil, kreatif, serta kritis pada individu peserta didik. Peserta didik adalah sosok parsitipan yang mana seorang partisipan selalu berpartisipasi. Bentuk partisipasi bukanlah kepasifan yang hanya diam dan mendengar tanpa bersuara sebagai wujud kemonotonan diri, akan tetapi partisipasi diwujudkan dengan usaha berani berpendapat berdasarkan pemikiran yang bersifat kritis sekaligus berupaya dalam mewujudkan pemikiran yang telah ia susun dalam bentuk karya dan praktek di kehidupan sehari-hari;
- memberikan pengetahuan lebih kepada peserta didik. Namun ada berbagai topik pembahasan ilmu dengan berbagai sumber-sumber baik dalam negeri maupun luar negeri dalam hal ini hanyalah berusaha menjadi fasilitator yang baik yaitu berusaha mengarahkan dan mendukung peserta didik dalam berproses sesuai dengan kemampuan intelektual serta ketrampilan dalam mengkritisi suatu topik pembelajaran ;
4. Kekurangan media pembelajaran berbasis TIK
Kekurangan Media Pembelajaran berbasis TIK bagi peserta didik yaitu:
- Sering terjadi penyalahgunaan teknologi oleh peserta didik. Terkadang bagi peserta didik sesuatu yang menarik bagi dirinya adalah prioritas utama, seperti halnya pemanfaatan tegnologi bagi peserta didik. Salah satunya adalah game online yang dianggap menarik dan menghibur bagi banyak peserta didik. Jika sudah bermain game maka mereka akan lupa waktu dan mengabaikan kewajiban dan peranan mereka sebagai sosok peserta didik yang harusnya menimba ilmu dan mengembangkan keilmuwan yang didapatkan;
- penggunaan web sering susah diakses. Terkadang wilayah yang terkendala jaringan atau sinyal membuat kesulitan saat melakuka browsing atau menelusuri situs, akibatnya menjadikan proses pembelajaran yang dilaksanakan terhambat, selain itu kendala yang terjadi mengakibatkan ketidaknyamanan peserta didik terutama rasa jenuh saat menunggu jaringan pulih;
- penyampaian informasi sering terkendala jaringan
- Pelajaran dibuka dengan berdoa
- Guru membagi kelompok praktek siswa
- Siswa yang tidak praktek dari setiap kelompok diberikan tugas untuk meresume nama komponen dan cara kerja system penerangan dan system AC (materi sudah disiapkan oleh guru di Blog)
- Setiap anggota kelompok wajib berlatih mempresentasikan hasil diskusi didepan anggota kelompok lainnya. Anggota kelompok lain wajib mengoreksi apabila ada kesalahan.
- Guru mengamati proses pembelajaran
- Pembelajaran ini berjalan bersamaan dengan pembelajaran praktik, siswa yang berdiskusi adalah siswa yang menunggu praktik atau telah selesai praktik.
Komentar
Posting Komentar