Portofolio 9

 Prinsip-Prinsip Multi Media Pembelajaran

1. Pengertian

Multimedia pembelajaran interaktif merupakan suatu kombinasi dari berbagai media yang dirancang secara terstruktur dan interaktif untuk menyajikan konsep atau pesan pembelajaran tertentu. Dari penjelasan tersebut, dapat penulis simpulkan bahwa multimedia pembelajaran interaktif adalah gabungan dari berbagai unsur media teks, grafik, gambar, video, animasi dan audio yang membentuk suatu unit program berbasis komputer dan memungkinkan pengguna melakukan interaksi.

Daryanto (2013, hlm. 52) yang menyatakan bahwa “secara umum manfaat yang diperoleh adalah proses pembelajaran lebih menarik, lebih interaktif, jumlah waktu mengajar dapat dikurangi, kualitas belajar siswa dapat ditingkatkan dan proses belajar mengajar dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja, serta sikap belajar siswa dapat ditingkatkan.”

Adapun manfaat tersebut dapat diperoleh mengingat keunggulan dari multimedia pembelajaran. Adapun keunggulan tersebut menurut Daryanto (2013, hlm. 52), yaitu

  • Memperbesar benda yang sangat kecil dan tidak tampak oleh mata, seperti kuman, bakteri, elektron, dan lain-lain.

ilustrasi 1 : Gambar Amoeba
  • Memperkecil benda yang sangat besar yang tidak mungkin dihadirkan ke sekolah, seperti gajah, rumah, gunung, dan lain-lain.

ilustrasi 2 : Gambar sistem rem
  • Menyajikan benda atau peristiwa yang kompleks, rumit dan berlangsungcepat atau lambat, sepert sistem tubuh manusia, bekerjanya suatu mesin, beredarnya planet Mars, berkembangnya bunga, dan lain-lain.

ilustrasi 3 : Gambar mesin bensin
  • Menyajikan benda atau peristiwa yang jauh, seperti bulan, bintang, salju, dan lain-lain.
  • Menyajikan benda atau peristiwa yang berbahaya, seperti letusan gunung merapi, harimau, racun, dan lain-lain.
  • Meningkatkan daya tarik dan perhatian siswa.


2. Format Multimedia Interaktif dalam Pembelajaran

Dalam penyajiannya menurut Surasmi (2016, hlm. 25) menyatakan bahwa “multimedia pembelajaran dapat dikelompokkan menjadi beberapa format, antara lain tutorial, drill dan practice, simulasi, percobaan atau eksperimen, dan permainan.” Hal tersebut diuraikan sebagai berikut:

a.  Tutorial

Materinya dilakukan secara tutorial, sebagaimana layaknya tutorial yang dilakukan oleh guru atau instruktur. Informasi dilakukan dengan teks, gambar, baik diam maupun bergerak. Selesai penyajian tayangan, diberikan serangkaian pertanyaan untuk dievaluasi tingkat keberhasilan. Hal di atas merujuk pada pernyataan Ariani (2011, hlm. 28) menyatakan bahwa “Format sajian ini merupakan multimedia pembelajaran yang dalam penyampaian materinya dilakukan secara tutorial, sebagaimana layaknya tutorial yang dilakukan oleh guru atau instruktur.”

ilustrasi 4 : Video Tutorial

Sama dengan guru yang tanpa menerangkan terlebih dahulu terhadap suatu materi, siswa diharapkan dapat memahaminya sendiri dengan menggunakan program tutorial tersebut (dapat digunakan sebagai sarana belajar mandiri siswa).

b. Drill dan Practice

Maksud dari format ini untuk melatih pengguna sehingga memiliki kemahiran dalam suatu keterampilan atau memperkuat penguasaan suatu konsep. Sebagaimana menurut Ariani (2010, hlm. 29) bahwa “program menyediakan serangkaian soal atau pertanyaan yang biasanya ditampilkan secara acak, sehingga setiap kali digunakan maka soal atau pertanyaan yang tampil selalu berbeda, atau paling tidak dalam kombinasi yang berbeda.”

Dalam format ini, terdapat penyajian masalah–masalah dalam bentuk latihan soal pada tingkat tertentu yang harus dikerjakan oleh siswa. Tingkatan pertanyaan tersebut dari kemampuan dan performance siswa. 

 

c. Simulasi

Format simulasi ini mencoba memberikan pengalaman masalah dunia nyata yang biasanya berhubungan dengan suatu resiko. Dalam simulasi ini, terdapat beberapa komponen multimedia interaktif yang disajikan untuk menarik minat siswa dalam mengikuti pembelajaran. Hal tersebut merujuk pada pendapat Rusman (2016, hlm. 209) yang menyatakan “model ini menampilkan materi pelajaran yang dikemas dalam bentuk simulasi–simulasi pembelajaran dengan bentuk animasi yang menjelaskan konten secara menarik, hidup, dan memadukan unsur teks, gambar, audio, gerak, dan paduan warna yang serasi dan harmonis.”


Ilustrasi 5 : Cara Kerja Motor 4 Tak

Simulasi bertujuan memberikan pengalaman belajar yang lebih konkret melalui penciptaan tiruan–tiruan bentuk pengalaman yang mendekati suasana sebenarnya dan berlangsung dengan suasana yang tanpa resiko.

d. Percobaan atau Eksperimen

Model ini mirip dengan simulasi, namun lebih ditujukan pada kegiatan-kegiatan eksperimen, seperti kegiatan praktikum di laboratorium IPA, biologi atau kimia. Diharapkan pada akhirnya pengguna dapat menjelaskan suatu konsep atau fenomena tertentu berdasarkan eksperimen yang mereka lakukan secara maya tersebut. Sebagaimana yang dikemukakan Ariani (2010, hlm.29) bahwa “program menyediakan serangkaian peralatan dan bahan, kemudian pengguna bisa melakukan percobaan atau eksperimen sesuai petunjuk dan kemudian mengembangkan eksperimen–eksperimen lain berdasarkan petunjuk tersebut.”

Percobaan atau eksperimen ini diharapkan pengguna dapat menjelaskan suatu konsep atau fenomena tertentu berdasarkan eksperimen yang mereka lakukan secara maya tersebut.

e. Permainan

Bentuk game atau permainan yang disajikan mengacu pada proses pembelajaran dan dengan program multimedia berformat ini diharapkan terhadap aktivitas belajar sambil bermain. Dengan demikian pengguna tidak merasa bahwa sesungguhnya sedang belajar.  Sebagaimana menurut Rusman (2016, hlm. 313) bahwa “program komputer yang dibuat disajikan dalam bentuk permainan dengan tujuan untuk membuat siswa belajar/ berlatih sambil bermain sehingga harapannya menyenangkan bagi siswa.”

Dalam program permainan tersebut dapat juga didesain dengan menggabungkan model pemecahan masalah untuk menyelesaikannya, sehingga dapat membantu meningkatkan daya pikir siswa.

Dari uraian di atas dapat kita pahami bahwa dalam multimedia interaktif terdapat beberapa model yang dapat membantu pengguna dalam merancang multimedia sesuai keinginan. Hal tersebut mempermudah siswa serta aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.

Adapun kriteria bahan ajar multimedia yang baik adalah sebagai berikut:

  • Tampilan harus menarik, dilihat dari gambar dan warna yang digunakan
  • Narasi yang digunakan mudah dipahami oleh siswa
  • Materi yang disajikan bersifat interaktif, artinya memungkinkan partisipasi dari siswa
  • Kebutuhan untuk mengakomodasi berbagai model yang berbeda dalam belajar
  • Karakteristik dan budaya personal dari populasi yang akan dijadikan target
  • Sesuai dengan karakteristik siswa, karakteristik materi dan tujuan yang akan dicapai.
  • Sesuai dengan sarana pendukung tersedia.
  • Proses pembelajaran adalah suatu kontinuitas utuh, bukan sparadik dan kejadian terpisah-pisah.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sistem Audio Video Mobil

SYSTEM KELISTRIKAN BODY