PORTOFOLIO 12

PENILAIAN BERBASIS KOMPETENSI

1. Pengertian

Penilaian adalah bagian dari cara untuk membuat orang belajar, sehingga penilaian  harus mendorong peserta didik untuk belajar lebih baik dan bagi guru agar ia mengajar yang  lebih baik (Djemari Mardapi, 2007: 6). Penilaian dan pembelajaran adalah proses yang saling  mempengaruhi. Hasil penilaian dapat mengungkapkan keberhasilan proses pembelajaran,  artinya proses pembelajaran akan menentukan keberhasilan penilaian. Sistem penilaian harus  dapat mendorong pelaksanaan proses pembelajaran yang lebih baik.

Benjamin S. Bloom (1979: 7) membagi aspek hasil belajar menjadi tiga kawasan, yaitu kawasan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Kawasan kognitif berhubungan dengan  hasil belajar yang pencapaiannya melalui pengetahuan dan keterampilan intelektual,  sedangkan kawasan afektif berhubungan dengan hasil belajar yang pencapaiannya melali  minat, perhatian, sikap serta nilai-nilai. Kedua kawasan tersebut melibatkan otak dan  perasaan, belum melibatkan otot atau kemampuan fisik.

2. Hasil Belajar Kawasan Kognitif

Pembagian peringkat dalam kawasan kognitif tersebut dapat dijelaskan pengertiannya sebagai berikut:

  • Pengetahuan (knowledge) ialah mengingat kembali bagian informasi khusus ke umum, serta informasi tentang metode-metode, proses-proses, contoh-contoh. Contoh  rumusan hasil belajar pada kawasan atau ranah pengetahuan adalah: peserta didik  dapat mengingat kembali apa yang disebut dengan motor 4 tak dan motor 2 tak.

Ilustrasi 1 : Bagian-bagian mesin 4 tak
  • Komprehensi (comprehension) atau pemahaman, ialah pengenalan bagian-bagian informasi untuk membangun ikatan informasi dengan pengertian yang lengkap. Contoh rumusan hasil belajar: peserta didik mampu menerangkan fungsi suatu alat  dan mesin apabila disediakan komponen dan alat, dapat menarik kesimpulan dari  beberapa pengertian yang telah diajarkan. Peserta didik dapat bagaimana cara  membongkar mesin dan menjelaskan fungsi dari masing – masing komponen.

Ilustrasi 2 : siswa sedang menjelaskan cara kerja EMS
  • Aplikasi (apllication) ialah menerapkan prinsip informasi atau pengetahuan terapan  dalam situasi lain (situasi yang berbeda). Contoh rumusan hasil belajar: peserta didik  dapat menentukan kerusakan pada mesin dan menentukan perbaikannya.

Ilustrasi 3 : siswa sedang menggunakan scanner untuk menentukan kerusakan
  • Analisis (analysis) ialah memecah atau membagi unit informasi kedalam elemen[1]elemen yang lebih kecil, dengan maksud untuk lebih memperjelas maknanya. Contoh  rumusan hasil belajar: peserta didik dapat mencari kemungkinan-kemungkinan  penyebab engine tidak bisa hidup dan kemungkinan perbaikannya.

Ilustrasi 4 : siswa sedang mencari penyebab engine tidak menyala
  • Evaluasi (evaluation) ialah membuat pertimbangan dan keputusan tentang nilai informasi, bahan-bahan atau metode-metode. Contoh rumusan hasil belajar: peserta  didik dapat memberikan penilaian apakah aki kendaraan masih bisa digunakan berdasarkan hasil pengukuran yang dilakukan.

Ilustrasi 5 : pengukuran batrai untuk menentukan kemampuan batrai
  • Berkreasi (creative) ialah merancang, membangun, merencanakan, memproduksi, menemukan, memperbaharui, menemukan, memperbaiki, menyempurnakan, memperkuat, memperindah, dan menggubah. Contoh rumusan hasil belajar: peserta  didik dapat merancang kebutuhan alat dan bahan untuk membuat media pembelajaran kelistrikan otomotif.

Ilustrasi 6 : Siswa sedang membuat media pembelajaran robotika

3. Hasil Belajar Kawasan Afektif

Pembagian peringkat  kawasan afektif tersebut dapat dijelaskan pengertiannya sebagai berikut.

  • Penerimaan, ialah kesanggupan untuk menerima sesuatu pendapat, pandangan. Contoh aplikasinya dalam kegiatan praktik: peserta didik sanggup untuk melaksanakan tugas-tugas yang diberikan selama kegiatan praktik berlangsung.
  • Tanggapan, balasan, ialah kesediaan untuk menanggapi, membalas, menjawab. Contoh aplikasinya dalam kegiatan praktik: peserta didik melaksanakan semua kegiatan praktik yang menjadi tanggungjawabnya sampai kegiatan praktik dinyatakan  berakhir.
  • Nilai-nilai, ialah penerimaan suatu nilai-nilai, pemilihan suatu nilai-nilai. Contoh aplikasinya dalam kegiatan praktik: peserta didik melaksanakan kegiatan praktik dengan mentaati setiap peraturan yang dianjurkan oleh instruktur, misalnya hadir tepat waktu, menggunakan pakaian kerja, mentaati peraturan keselamatan kerja, membersihkan alat setelah selesai praktik.
  • Organisasi, berhubungan dengan konsepsualisasi suatu nilai, organisasi sistem nilai,  merumuskan nilai-nilai. Contoh aplikasi dalam kegiatan praktik: peserta didik telah  dapat mengorganisasi sendiri dalam melaksanakan kegiatan praktik, misalnya  membentuk kelompok kecil beserta penanggungjawabnya, pembagian tugas  kelompok untuk mempersiapkan bahan dan alat praktik dalam rangka memperlancar  kegiatan praktik untuk kepentingan Bersama
  • Pemeranan watak, miasalnya karakterisasi, kesetiakawanan, menghindari konflik. Contoh aplikasi dalam kegiatan praktik: peserta didik dapat bekerja sama dengan baik antar sesama peserta didik sebagai praktikan sehingga pelaksanaan praktik dapat  berjalan dengan baik dan lancar.

4. Hasil Belajar Kawasan Psikomotor

Hasil belajar pada kawasan psikomotor menurut R.H. Dave (1967) dibedakan menjadi lima peringkat dari peringkat yang paling sederhana sampai peringkat yang paling kompleks.

Imitasi (imitation), ialah melakukan kegiatan-kegiatan yang pernah dilihat atau diperhatikan sebelumnya, dan kegiatan tersebut sifatnya masih amat sederhana. Imitasi ini sifatnya faktual, artinya persis sama dengan apa yang dilihat atau diperhatikan sebelumhya. Contoh aplikasi dalam kegiatan praktik: peserta didik dapat menggunakan mikrometer untuk mengukur diameter piston, mengukur diameter lubang silinder. Peserta didik dapat melakukan semua itu karena telah pernah melihat atau memperhatikan peristiwa serupa sebelumnya.

Manipulasi (manipulation), ialah melakukan kegiatan-kegitan tertentu, meskipun

kegiatan tersebut belum pernah dilihatnya, jadi hanya berdasarkan petunjuk atau

perintah. Manipulasi ini sifatnya bukan faktual lagi meskipun kegiatannya masih

sederhana. Contoh aplikasi dalam kegiatan praktik: dengan petunjuk instruktor,

peserta didik dapat memasang distributor pada dudukannya dan tidak menimbulkan kesalahan pembakaran pada sistem pengapiannya. Peserta didik dapat mengerjakan itu semua atas petunjuk instruktor.

Presisi (precision), ialah melakukan kegiatan-kegiatan yang sifatnya presisi, mengandung unsur ketelitian, ketepatan dan keseimbangan, sekalipun jenis kegiatannya belum utuh. Contoh aplikasi dalam kegiatan praktik: peserta didik dapat mengukur batang katup yang diameternya 57/64 inchi menggunakan Vernier Caliper yang ketelitiannya 1/128 inchi. Kegiatan ini bersifat presisi karena mengandung unsur ketelitian, ketepatan, dan keseimbangan.

Artikulasi (articulation), ialah melakukan project work atau kegiatan yang utuh komponen-komponennya memerlukan kegiatan yang sifatnya presisi. Contoh aplikasi dalam kegiatan praktik: peserta didik dapat menyetel saat pengapian dengan tepat, dimana penyetelan saat pengapian mengandung tiga kegiatan sekaligus dan harus saling seimbang. Misalnya menyetel sudut nok 230 sebelum titik mati atas, menyetel sudut dwell 540 , dan menyetel celah platina antara 0,5 – 1,0 mm.

Naturalisasi (naturalization), ialah mampu mengubah kegiatan-kegiatan yang melibatkan kekuatan fisik dan pikiran menjadi kegiatan yang melibatkan kekuatan fisik semata, karena sudah adanya rutinitas kerja yang telah terbina. Hal ini akan menyebabkan efektivitas kerja semakin meningkat. Contoh aplikasi dalam kegiatan praktik: peserta didik dapat menggunakan filer gauge untuk menyetel celah katup dengan tanpa berfikir panjang mereka dapat menyetel dengan ukuran celah katup sesuai dengan spesifikasinya baik pada katup isap maupun katup buang. Hal ini dapat dilakukan karena telah terbina rutinitas kerja yang efektif

5. Karakeristik Penilaian Berbasis Kompetensi

Pembelajaran pada bidang kejuruan mengacu pada pembelajaran berbasis kompetensi,  oleh karena itu penilaian terhadap pencapaian hasil belajar sudah selayaknya mengacu pada  penilaian berbasis kompetensi. Terdapat beberapa karakteristik penilaian berbasis kompetensi  yang harus diperhatikan dalam mengimplementasikan penilaian berbasis kompetensi,  karakteristik-karakteristik tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.

a. Belajar Tuntas

Hasil belajar pada kompetensi yang termasuk ketegori pengetahuan dan ketrampilan,  peserta didik tidak diperkenankan mengerjakan pekerjaan berikutnya sebelum mampu  menyelesaikan pekerjaan dengan prosedur yangt benar dan hasilnya baik.

b. Otentik

Memandang penilaian dan pembelajaran secara terpadu. Penilaian otentik harus mencerminkan masalah dunia nyata, bukan dunia sekolah. Menggunakan berbagai  cara dan kriteria holistik (kompetensi utuh merefleksikan pengetahuan, ketrampilan,  dan sikap). Penilaian otentik tidak hanya mengukur apa yang diketahui oleh peserta  didik, tetapi lebih menekankan mengukur apa yang dapat dilakukan oleh peserta  didik. Prisip-prinsip penilaian otentik;

proses penilaian merupakan bagian tidak  terpisahkan dari proses pembelajaran, bukan bagian terpisah dari proses pembelajaran.  Penilaian harus mencerminkan masalah dunia nyata, bukan masalah dunia sekolah,

penilaian harus menggunakan berbagai ukuran, metode dan kriteria yang sesuai dengan karakteristik dan sesuasi pengalaman belajar,

penilaian harus bersifat  holistik yang mencakup semua aspek dari tujuan pembelajaran (sikap, keterampilan,  dan pengetahuan).

3. Berkesinambungan

Tujuannya adalah untuk mendapatkan gambaran yang utuh mengenai perkembangan  hasil belajar peserta didik, memantau proses kemajuan, dan perbaikan hasil terus  menerus dalam bentuk penilaian proses, dan berbagai jenis ulangan secara  berkelanjutan (ulangan harian, ulangan tengah smester, ulangan akhir semester, atau  ulangan kenaikan kelas).

4. Berdasarkan Acuan Kriteria

Kemampuan peserta didik tidak dibandingkan terhadap kelompoknya, tetapi dibandingkan terhadap kriteria yang ditetapkan, misalnya ketuntasan minimal, yang  ditetapkan oleh satuan pendidikan masing-masing.

5. Menggunakan Teknik Penilaian yang Bervariasi

Teknik penilaian yang dipilih dapat berupa tertulis, lisan, produk, portofolio, unjuk kerja, proyek, pengamatan, dan penilaian diri.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sistem Audio Video Mobil

SYSTEM KELISTRIKAN BODY